Sabtu, 09 Februari 2013

Strategi Perbankan Sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional: Studi Kasus Bank Mandiri


Memiliki perekonomian terbesar ke-16 dari seluruh negara yang ada di dunia, Indonesia menjadi sebuah negara yang sangat diperhitungkan perkembangannya. Bahkan, McKinsey (salah satu perusahaan konsultan ternama di dunia) memperkirakan bahwa terdapat 1,8 miliar dolar pasar yang bisa dikembangkan sampai tahun 2030 mendatang dalam industri jasa, pertanian dan perikanan, sumber daya alam, dan pendidikan. Perkembangan yang paling signifikan diharapkan terjadi pada sektor savings and investments yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan sektor lainnya pula. Pertanyaannya adalah, apakah sektor ini dengan berbagai institusi finansial yang ada, terutama perbankan, sudah siap? Apakah strategi yang mereka terapkan berhasil membuat mereka maju dan bertahan sebagai salah satu pilar perkembangan ekonomi Indonesia ke depan?

***

Masih kita ingat gejolak krisis global tahun 2008 lalu yang mengguncang industri perbankan di seluruh dunia. Indonesia –salah satu negara yang disebutkan ada dalam emerging Asia– termasuk satu dari beberapa negara yang kondisi perbankannya mampu pulih dengan cepat. Berdasarkan data Thomson Reuters yang telah dianalisis lebih lanjut, ROE minus Cost of Equity (menunjukkan tingkat pengembalian investasi bersih setelah dikurangi berbagai biaya ekuitas) pada tahun 2011 menunjukkan angka 5%-7% untuk Indonesia, jauh di atas pencapaian Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa negara maju lainnya (McKinsey, 2013).

Meskipun saat ini kondisi perbankan global telah menunjukkan perkembangan yang positif, tetapi ROE mereka hanya mampu mencapai 7% –setengah dari ROE yang mampu mereka peroleh pada periode sebelum krisis. Walaupun begitu, Asia termasuk dalam kelompok geografis yang mampu tetap terus tumbuh –meskipun agak lambat dan volatilitasnya tinggi– dengan menyumbang lebih dari 39% dari pertumbuhan pendapatan bank secara global.

Membangun suatu sistem perbankan yang sustainable di balik segala ancaman risiko yang ada saat ini memang tidak mudah. Tetapi dengan situasi demografi dan ekonomi dari emerging Asia (terdiri dari Cina, India, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam) saat ini, sangat penting untuk memfokuskan pertumbuhan perbankan di pasar lokal melalui: (1) usaha mikro,kecil, dan menengah, dan (2) konsumen kelas menengah. Dengan menggunakan studi kasus Bank Mandiri, tulisan ini akan mencoba melihat langkah-langkah strategis apa saja yang sudah dilakukan oleh industri perbankan dalam negeri dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan ini dalam memajukan ekonomi bangsa.

***

Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia (yang baru-baru ini juga dinobatkan sebagai bank internasional terbaik di Indonesia dengan aset di atas 50 triliun rupiah versi Infobank) memiliki visi untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif”. Tidak main-main memang. Demi mencapai visi tersebut, Bank Mandiri mentargetkan diri untuk memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dan menjadi Top 5 Bank di Asia Tenggara pada tahun 2014 (Bank Mandiri Annual Report 2011). Bank Mandiri sepertinya melihat kesempatan besarnya potensi pasar dalam negeri. Terbukti dalam sepuluh rumusan target utama yang ingin dicapai di tahun 2012 (dan menjadi rencana jangka pendeknya) meliputi: (1) peningkatan pangsa pasar kredit dan peningkatan pangsa pasar dana (untuk merespon kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah), dan (2) pengembangan retail payment business untuk mendorong peningkatan komposisi dana murah (untuk merespon kebutuhan masyarakat kelas konsumsi menengah).

1.       Pengucuran Modal Usaha yang Semakin Mudah

 

Small & Micro Business 

Secara global, saat ini Perbankan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah meraih pendapatan berkisar antara 150 miliar dolar. Angka ini pun masih diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun mendatang, menghasilkan 20% pertumbuhan per tahunnya. Di Indonesia sendiri, sekitar 60% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah belum terlayani (McKinsey Quarterly, 2012).

Walaupun begitu, perbankan Indonesia mulai berusaha membantu segmen ini. Misalnya, Bank Mandiri memiliki Micro and Retail Banking serta Comercial and Business Banking. Usaha mikro banyak dibantu dengan pengucuran kredit yang lebih banyak, terbukti dari pelaporan portfolio kredit untuk usaha mikro sebesar 62,1% (total Rp11,84 triliun). Hal ini pun diimbangi dengan dibukanya cabang mikro, outlet mikro, ataupun kios mikro rata-rata 50% lebih banyak dari tahun sebelumnya untuk mendukung pemerataan pemberian kredit (Bank Mandiri Annual Report 2011). Perkembangan ini tentu adalah poin yang menjawab tantangan bahwa lingkup area Usaha Mikro yang mampu dicapai cabang bank di Indonesia masih rendah (McKinsey Quarterly, 2012). Secara nyata, Bank Mandiri juga ikut menopang pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini lewat adanya Program Wirausaha Muda Mandiri yang sudah berjalan sejak 2007 silam.

2.       Pemberian Layanan Pada Customers Secara Total

 

Layanan 24 Jam 

Adanya 45 juta penduduk yang termasuk ke dalam kelas masyarakat dengan tingkat konsumsi tinggi saat ini (McKinsey Quarterly, 2012). Konsumsi mereka terhadap kebutuhan investasi dan keuangan pun diperkirakan mencapai 95 miliar dolar. Tentu saja dengan jumlah sebanyak itu, masyarakat ini memiliki kebutuhan finansial yang bermacam-macam.

Pelayanan yang dilakukan Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut mencakup pelayanan penyimpanan dan pelayanan peminjaman dana. Pelayanan penyimpanan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan misalnya, sudah mencapai 149,9 triliun rupiah pada 2011 lalu. Jumlah ini naik 21% dari jumlah tabungan di tahun sebelumnya. Tentunya ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar pada Bank Mandiri. Pelayanan ini misalnya mandiri tabungan dan mandiri tabungan rencana. Mandiri tabungan sendiri adalah penyimpanan dana dari masyarakat yang merupakan pelayanan Bank Mandiri yang paling dikenal. Namun, beberapa masyarakat menginginkan tabungan yang terencana untuk keperluan spesifik di masa depan. Keperluan pendidikan anak, misalnya. Untuk itulah Bank Mandiri mengeluarkan juga pelayanan mandiri tabungan rencana dengan konsep iuran tetap setiap bulan tanpa boleh diambil untuk mendapatkan total uang yang pada waktunya nanti bisa kita pergunakan demi pendidikan kuliah anak, misalnya.

Di sisi lain, pelayanan peminjaman dana dari Bank Mandiri dengan kampanye pelayanan “quick and easy” semakin memudahkan masyarakat yang memerlukan dana untuk dipergunakan dalam waktu dekat. Beberapa pelayanan tersebut antara lain mandiri kta (kredit tanpa agunan), mandiri kpr (kredit perumahan rakyat), dan mandiri kartu kredit. Mandiri kta bisa dipergunakan saat kita sangat memerlukan uang dalam waktu cepat tanpa adanya agunan, misalnya jika memerlukan dana cepat untuk kebutuhan biaya rumah sakit. Mandiri kpr biasanya dipergunakan saat kita memerlukan dana cukup besar untuk membuat rumah dengan metode pembayaran cicilan tetap setiap bulannya. Sedangkan mandiri kartu kredit adalah jenis pelayanan peminjaman dana untuk memudahkan kita dalam pembayaran saat ini sangat populer dipergunakan untuk memudahkan pembayaran belanja di kafe, shopping mall, tagihan biaya hotel, dan sebagainya.

Untuk menyampaikan informasi tentang berbagai pelayanan ini kepada masyarakat pun, Bank Mandiri tak tanggung-tanggung memakai berbagai media informasi, salah satunya adalah iklan menarik berikut ini.




Analisis lebih lanjut tentang pelayanan Bank Mandiri dapat dilihat pada tulisan di artikel berikut ini dengan judul “Raih Consuming Class Indonesia, Bank Mandiri Melayani dari Hati”.

Indonesia memang berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya di balik segala krisis yang menerpa. Hal ini tentu ditopang pula oleh kinerja perbankan Indonesia yang mengalami pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Bank Mandiri, sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, diharapkan untuk bisa menerapkan strategi yang sustainable terutama dalam menjadi pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya yang diperkirakan akan sangat ditopang oleh kegiatan konsumsi dan investasi masyarakat. Sampai tahun 2012 ini, sedikit demi sedikit Bank Mandiri mampu menjaga sustainability dan stabilitasnya melalui transformasi yang sudah dicanangkan sejak 2005 lalu dengan beberapa langkah strategis. Itulah langkah nyata Bank Mandiri untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat dan para nasabahnya dengan pelayanan yang terbaik dan penuh semangat untuk menjadi “bank terdepan, terpercaya, dan tumbuh bersama Anda”.

Inspirasi Ide:
McKinsey Quarterly, "The Archipelago Economy, Unleashing Indonesia's Potential", September 2012.
McKinsey Quarterly, "The Changing Face of Asian Personal Financial Services", September 2011.
McKinsey Quarterly, "The Search for A Sustainable Banking Model", January 2013.
McKinsey Quarterly, "Build-To-Order Banking in Asia", 2002.
McKinsey Quarterly, "A Localization Strategy for Asian Wholesale Banking", December 2006.
McKinsey Quarterly, "Tapping The Next Big Thing in Emerging-Market Banking", April 2012.
McKinsey Quarterly, "Asian Wholesale Banking: Winning in The New Battleground", March 2011.
McKinsey Quarterly, "China's Banks Get Personal", 2002.
Bank Mandiri, http://bankmandiri.co.id/index.aspx.
Bank Mandiri Annual Report 2011.
Bank Mandiri Annual Report 2010.

Selasa, 27 Mei 2008

Tugas B. Ind 3

ETIKA AKUNTANSI : REALITA DAN IDEALISME DALAM PENEGAKANNYA

Sebuah profesi adalah pilihan setiap orang. Dalam sebuah profesi, kita tidak hanya berhubungan dengan rekan kerja dan kolega, tetapi juga klien. Sebelum memasuki dunia profesi, seorang manusia terikat dalam norma yang berlaku di masyarakat. Ketika kita sudah masuk dunia tersebut, kita juga akan terikat dengan norma kelompok yang berlaku pada sebuah profesi tertentu. Hal ini sering disebut dengan kode etik profesi. Tulisan ini akan membahas kode etik tersebut dan berbagai kedala yang ada dalam menegakkannya, terutama dalam profesi akuntan.
Kode etik sangat erat hubungannya dengan etika dan moralitas dan dasar pembenaran semua perilaku dari kacamata etika adalah hati nurani. Dalam sebuah komunitas tertentu, kode etik digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu agar tidak merugikan orang lain, terutama masyarakat. Perlu kita pahami bahwa tidak semua peraturan dalam kode etik profesi tercantum dalam undang – undang suatu negara sehingga kekuatan mengikatnya pun tidak terlalu memaksa. Disinyalir ada kecenderungan untuk melakukan suatu pelanggaran dalam menjalankan suatu profesi karena tekanan kekuasaan dari atasan, keinginan untuk mengeruk keuntungan sendiri, dan konflik kepentingan.
Akuntansi adalah sebuah bagian penting dalam perusahaan yang mengolah data keuangan. Bagian ini bisa disebut sebagai jantung perusahaan karena baik tidaknya perkembangan sebuah perusahaan ditentukan dari output data akuntansi perusahaan. Oleh karena itu banyak pihak yang terkadang ingin memanfaatkannya untuk melakukan hal yang tidak baik demi kepentingan diri sendiri. Tidak jarang perbuatan ini akan menimbulkan kerugian pada pemegang kepentingan lainnya. Misalnya seorang direktur yang ingin mengakui pendapatan yang baru dijanjikan tapi belum diterima sama sekali agar pendapatan dari perusahaan naik, seorang manajer yang ingin menunda pencatatan beban operasi agar keuntungan bertambah, dan para pemegang saham yang sepakat untuk mengalihkan sebagian pendapatan perusahaan ke rekening pribadi mereka untuk menghindari pembayaran pajak yang terlalu tinggi kepada pemerintah.
Pada berbagai kasus, seorang akuntan sering menjadi korban pemaksaan untuk membuat laporan akuntansi palsu atau mengubah laporan tersebut. Terbukti dengan maraknya tindak kecurangan akhir – akhir ini yang muncul ke permukaan seperti kasus Asian Agri, Enron, dan masih banyak lagi yang menunjukkan dengan jelas suatu pelanggaran kode etik profesi akuntansi. Hal ini menggugah hati kita untuk memahami bagaimana sesungguhnya realita yang dihadapi seorang akuntan. Banyak yang berkomentar pesimistis atau bahkan memberi jargon “ jujur ajur” di profesi akuntan. Jika kita ingin bertahan, maka mau tidak mau kita harus mengikuti arus yang ada di sekitar kita. “Kalau ingin bertahan di dunianya tukang tipu, kau juga harus jadi penipu,” kira – kira seperti itulah komentar orang – orang yang sudah mencicipi nikmatnya dunia kerja seorang akuntan. Mereka yang antipati bahkan berkomentar lebih tajam seperti “Kau itu masih mahasiswa. Masih bisa mengusung – usung idealisme karena belum pernah mencecap pahit dunia kerja di luar sana. Bisa saja kau berdemo menentang keras korupsi. Tapi tunggu saja ketika kau sudah jadi pejabat, mungkin kau sendiri yang akan korupsi.” Kita bisa saja menolak pernyataan semacam ini. Tapi kita juga perlu melihat bahwa mereka yang pesimis terhadap penegakan kode etik akuntansi mempunyai dasar yang cukup kuat. Berdasarkan sebuah penelitian terhadap beberapa orang akuntan, 20 % tidak pernah melakukan kecurangan apa pun situasinya, 60% berpendapat tindakan mereka bergantung pada situasi dan kondisi yang ada, dan 20% lainnya mengatakan pernah melakukan kecurangan seakan – akan itu sudah menjadi kebisaaan.
Hal inilah yang membuat kita bertanya – tanya, sebegitu sulitkah mempertahankan idealisme di tengah realita yang ada saat ini? Apakah kode etik hanya akan menjadi isi sebuah kitab usang yang teronggok penuh debu di sudut perpustakaan? Ahli etika akuntansi Duska pernah mengatakan kita telah bersikap etis jika kita yakin apa yang kita lakukan benar dan kita bangga telah melakukannya. Saya rasa satu hal ini perlu dipegang teguh ketika kita mengambil sikap. Selain itu, lingkungan yang tidak melakukan hal yang benar tidak akan menghalagi kita untuk melakukan hal – hal benar yang bisa dilakukan.

***

Tugas B. Ind 2

Cara Paling Efektif Mengatasi Dana Pembangunan
dan Membangkitkan Sektor Perekonomian yang Terpuruk


Bukan rahasia lagi kalau dana pembangunan yang dialokasikan oleh pemerintah disalahgunakan sehingga pembangunan yang direncanakan akhirnya terbengkalai. Pembangunan di segala bidang, termasuk infrastrukrur, bisa menjadi indikator perekonomian Indonesia. Jika pembangunan tidak berjalan dengan semestinya, bisa ditebak kalau sektor perekonomian juga berjalan lambat.
Cara paling efektif untuk menanggulangi kebocoran dana pembangunan itu antara lain adalah mengubah sistem birokrasi yang terkesan berbelit-belit dan memberantas tindakan korupsi yang terjadi. Sistem birokrasi kita yang terlalu rumit menyebabkan kegiatan pembangunan menjadi terhambat karena sering terjadi perbedaan pendapat yang mengakibatkan persetujuan pihak-pihak terkait terlambat turun. Praktik korupsi yang terjadi juga membuat dana pembangunan terpangkas sedemikian besar sehingga akhirnya tidak bisa menutupi biaya pembangunan yang diperlukan.

Tugas B.Ind 1

TOKO BUKU DAN INTERNET

Orang yang suka membaca pasti sudah tidak asing lagi dengan toko buku, di mana mereka bisa memuaskan hasrat ingin tahu yang besar. Di sana, masyarakat dapat menemukan informasi apa saja yang mereka perlukan lewat Sang Jendela Dunia. Maka, tidak mengherankan jika orang – orang memadati toko buku setiap waktu.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat semakin maju dan mengenal internet, sebuah dunia maya yang memudahkan (memungkinkan) mereka untuk berhubungan satu sama lain tanpa harus bertatap muka. Maka mulailah para pemilik toko buku memanfaatkan internet untuk mengadakan ekspansi serta melebarkan wilayah pemasaran dengan cara “toko buku on line”. Pembeli dapat memesan buku yang mereka inginkan dengan mudah melalui internet dan selang beberapa hari buku tersebut sudah diterima. Cara ini cukup mudah dan efektif terutama bagi pembeli yang tidak sempat atau tidak mampu pergi ke took buku. Saat ini toko buku on line ini memang sedang marak, terbukti dengan besarnya intensitas pengguna Amazone.com, salah satu toko buku on line.
Apakah perkembangan baru ini lantas menggeser keberadaan toko buku konvensional yang ada? Kenyataannya, pengunjung toko buku tersebut tidak mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh letak toko buku yang mudah dicapai, biaya pemesanan dan pengantaran buku on line yang lebih tinggi, dan daya jangkau internet belum menyeluruh sehingga tidak semua orang bisa mengaksesnya. Maka dari itu perkembangan toko buku on line tidak bisa dinilai sebagai suatu pengganti toko buku klasik, tapi lebih pada sebuah pelengkap toko buku yang sudah ada.

Selesai

Tugas Manajemen

Perusahaan Penerbangan Terbaik
Dibangun dari Kepemimpinan yang Unik

We’ve always done it differently. You know, we don’t assign seats. Used to be we only had about four people on the whole plane, so the idea of assigned seats just made people laugh. Now the reason is you can turn the airplanes quicker at the gate. And if you can turn an airplane quicker, you can have it fly more routes each day. That generates more revenue, so you can offer lower fares.
---Herb Kelleher,
CEO, Southwest Airlines

Southwest Airlines adalah perusahaan penerbangan keempat terbesar di Amerika dan di tahun 1997, Southwest bahkan mendapatkan “Triple Crown” dari pemerintah Amerika untuk pengaturan koper terbaik, performa tepat waktu terbaik, dan komplain pelanggan terkecil dari seluruh perusahaan penerbangan yang ada. Selain itu masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh Southwest Airlines seperti Smithsonian Award, dll. Jika kita membicarakan Southwest Airlines, maka nama yang satu ini tidak akan pernah lupa untuk disebutkan. Dia adalah Herb Kelleher.

Herb Kelleher, CEO dari Southwest Airlines, adalah orang di balik semua kekuatan yang dimiliki oleh Southwest Airlines. Walaupun Southwest hanyalah sebuah perusahaan penerbangan yang melayani rute ke kota – kota kecil yang baru didirikan pada tahun 1971, tapi karena kepemimpinan Herb Kelleher dan para pendahulunyalah Southwest sekarang menjadi perusahaan yang sangat diperhitungkan di industri penerbangan.

Kami memilih sosok CEO ini karena dia mempunyai kombinasi antara kepintaran dan intuisi dan tetap fokus pada visi perusahaan. Kontribusinya sangat besar untuk Southwest Airlines dan cara – cara kepemimpinannya sangat unik. Pertanyaannya adalah, manifesto apa saja yang dilakukan Herb Kelleher untuk membuat Southwest menjadi seperti sekarang? Jawabannya adalah bertahan di segala situasi, berpikir sebagai sebuah perusahaan yang kecil, sebuah kebutuhan akan kecepatan, mempertahankan operasi sebagai perusahaan sederhana, pegawai menempati urutan pertama, menjadi unik, dan membuat pegawai merasa memiliki perusahaan. Poin – poin tersebut akan dijelaskan dalam uraian berikut.

1. Bertahan di segala situasi
Southwest menghancurkan pandangan kuno di dalam sebuah perusahaan penerbangan bahwa orang – orang dibagi dalam dua bagian, sebagian yang mampu terbang dan sebagian yang tidak. Southwest memutuskan untuk membuat harga tiket terjangkau untuk semua orang sehingga mereka meningkatkan pasar potensial yang ada. Southwest menerapkan harga lebih mahal pada penumpang yang terbang pada saat peak times dan lebih murah pada mereka yang terbang di jam off–peak. Selain itu, Southwest mengganti makanan yang biasa disediakan di pesawat dengan hanya sebungkus kacang untuk menekan harga tiket tetap murah. Southwest juga menolak untuk membeli pesawat yang lebih besar, memasuki pasar yang lebih luas, dan menaikkan harga tiket sekecil apapun.

2. Berpikir sebagai sebuah perusahaan yang kecil
Herb Kelleher selalu berkata pada para pegawainya untuk berpikir sebagai senuah perusahaan yang kecil sehingga lebih berani mengambil risiko, melakukan cara – cara yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, dan meraih perkembangan yang luar biasa pada pasar yang kompetitif. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah “perjalanan tanpa tiket”. Inovasi itu membuka peluang untuk meluncurkan Web site sehingga penumpang dapat melakukan reservasi online. Keuntungannya, Southwest dapat lebih fleksibel dalam penentuan harga, pemasaran, penyusunan kursi, dan pemesanan tempat.

3. Sebuah kebutuhan akan kecepatan
Pemotongan waktu berputarnya pesawat membuat perusahaan menghemat 25 persen dari seluruh biaya operasinya. Menyediakan sarapan di pintu masuk dan bukan di pesawat membuat kru menghemat waktu lebih banyak karena hanya membersihkan area pintu masuk daripada seluruh pesawat. Bahkan Southwest membangun tempat check-in atau menempatkan pembatas agar bisa mulai terbang pada waktu paling awal. Southwest selalu hemat waktu!

4. Mempertahankan operasi sebagai perusahaan sederhana
Sertifikasi pilot sebagai kapten membuat segala sesuatu sederhana dan pada waktu yang sama membangun fleksibilitas dan persamaan pada lingkungan kerja. Kru penerbangan dapat dengan mudah direkrut tanpa harus menjalani berbagai tes kualifikasi yang rumit. Tempat mendarat juga merupakan area yang sederhana karena Southwest membuatnya dengan bahan dari plastik.

5. Pegawai menempati urutan pertama
Salah satu pernyataan Kelleher tentang pegawainya yaitu bagaimana cara kita memperlakukan pegawai adalah bagaimana mereka memperlakukan pelanggan. Budaya kontribusi dan loyalitas pegawai 100 persen menghasilkan ”one for all or all for one” berangkat dari nilai – nilai perusahaan yang merefleksikan semangat dan prioritas Southwest seperti keuntungan, biaya rendah, keluarga, kesenangan, cinta, kerja keras, individualitas, kepemilikan, servis yang melegenda, prinsip persamaan, kebaikan, ketakegoisan, dan kesederhanaan. Dari 13 nilai perusahaan tersebut hanya dua–keuntungan dan biaya rendah –yang merupakan nilai ekonomi. Sebuah pandangan tentang bagaimana orang – orang diperlakukan diposisikan sangat penting dalam perusahaan. Maka Herb Kelleher akan memotong gajinya sendiri ketika semua pegawainya menerima pemotongan gaji dan begitu pula sebaliknya.

6. Menjadi unik
Dengan menjadi unik dan lain dari yang lainnya, Southwest dengan sendirinya melakukan promosi tanpa biaya dan mendatangkan popularitas. Memakai dress code ketat untuk para pegawai dan mengecat pesawat dengan warna – warna yang tak biasa menunjukkan kepribadian dan tujuan dari Southwest sendiri. Humor adalah salah satu ujung tombak Southwest dalam segala kegiatan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, termasuk kegiatan pemasaran.

7. Membuat pegawai menjadi bagian dari pemilik perusahaan
Southwest membagikan 11 persen sahamnya kepada para pegawainya sendiri agar para pegawai ikut merasa memiliki perusahaan. Akibatnya mereka akan melakukan segala yang dibutuhkan untuk menjaga perusahaan tetap meraih keuntungan dan mempertahankan kualitas pelayanan dengan senang hati. Maka tak heran jika para pegawai bersedia bekerja lebih keras memenuhi kewajibannya untuk lebih memajukan perusahaan. Dengan kepemilikan, ada rasa bangga untuk berkomunikasi dengan para pelanggan baik sebagai pegawai dan juga pemilik perusahaan.

Harga tiket yang rendah dan pelayanan terbaik yang ditawarkan Southwest bagi pelanggan membuat perusahaan penerbangan ini menjadi salah satu perusahaan yang paling diinginkan. Herb Kelleher telah mewujudkan kesuksesan Southwest dengan terus berpegang pada misi Southwest untuk ”menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin agar bisa memastikan jaminan pekerjaan untuk para pegawainya dan membuat harga tiket pesawat terjangkau bagi lebih banyak orang”.

Selesai

Kamis, 15 Mei 2008

Artikel

KAJIAN SINGKAT TENTANG KENAIKAN BBM JUNI 2008

Beberapa waktu lalu Presiden SBY baru saja mengumumkan kebijakan baru pemerintah yang akan segera diterapkan mulai Juni 2008, yaitu menaikkan harga BBM. Kenaikan ini berkisar antara 30% dari harga sebelumnya dan hanya dikenakan untuk kendaraan pribadi dan para pengecer dengan menggunakan kartu kendali, sedangkan kendaraan umum akan tetap menikmati harga awal agar kenaikan harga ini tidak akan memicu naiknya harga barang–barang pokok dan tidak memberatkan rakyat kecil. Walaupun begitu, kebijakan kontroversial ini langsung mengundang reaksi keras dari masyarakat mengingat kenaikan BBM tahun 2001-2002 silam masih menyisakan dampak buruk bagi masyarakat maupun laju perekonomian. Mereka khawatir kebijakan lain untuk meredam timbulnya dampak yang lebih buruk seperti pengklasifikasian pengguna BBM tidak berjalan dengan semestinya sehingga akhirnya tetap masyarakat kecillah yang akan menanggung akibatnya.
Dari segi ekonomi, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM didasari oleh merangkaknya harga minyak mentah dunia yang sudah menyentuh nilai US$ 120 per barel. Hal ini semakin diberatkan dengan jumlah konsumsi BBM oleh masyarakat dan negara yang cenderung meningkat tiap tahunnya. Subsidi harga BBM yang selama ini dilakukan hanya sekitar satu persen yang bisa dinikmati oleh rakyat kecil dan sisanya dinikmati oleh golongan menengah ke atas. Pemberian subsidi kepada golongan menengah ke atas ini tidak sepadan dengan pajak yang mereka berikan kepada negara. Maka, dengan menaikkan harga BBM diharapkan hal ini akan membantu pendistribusian alokasi anggaran subsidi pemerintah secara lebih merata.
Walaupun begitu, beberapa para ahli berpendapat masih ada opsi lain yang bisa dipilih seperti meningkatkan produksi minyak dalam negeri dan menambah utang luar negeri. Tetapi opsi pertama dinilai sulit dilakukan menimbang ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi target produksi saat ini.
Dampak kenaikan harga BBM ini ditengarai sedikit banyak akan menimbulkan kenaikan harga barang-barang pokok. Mau tidak mau akhirnya rakyat kecillah yang akan menerima dampak kenaikan ini secara lebih terasa karena kemampuan mereka yang tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga sekarang, apalagi jika harga barang pokok tersebut mengalami kenaikan. Dampak lainnya bisa kita lihat pada tingkat inflasi yang akan cenderung naik dan tingkat pengangguran yang meningkat pula. Kenaikan BBM ini akan memperkecil daya beli konsumen di Indonesia. Hal ini menjadi penyebab menurunnya tingkat investasi di Indonesia karena pangsa pasar yang ada dinilai lebih lesu disbanding sebelumnya.
Pemerintah sendiri sudah menyiapkan beberapa kebijakan lain yang ditujukan kepada rakyat miskin agar dampak kenaikan BBM kali ini tidak begitu memberatkan, misalnya memaksimalkan program jaminan sosial, antara lain program raskin, jaminan kesehatan masyarakat, dan bantuan operasional sekolah serta menciptakan lapangan kerja. Tetapi pertanyaannya, akankah kebijakan-kebijakan ini berjalan sesuai dengan skenario yang sudah direncanakan? Kita tentu belum lupa bagaimana kebijakan BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang dijalankan pemerintah tidak berjalan baik. Lalu bagaimana kita bisa berharap kebijakan kali ini akan berjalan lancar?
Ini bukan semata-mata tugas pemerintah saja, tetapi kita sebagai masyarakat juga harus mampu ikut mengawasi jalannya bantuan subsidi untuk rakyat kecil ini. Selain itu kita juga bisa ikut mengurangi beban negara atas dampak kenaikan harga minyak mentah dunia dengan cara menghemat penggunaan BBM dan energi penting lainnya.

***
(Diambil dari berbagai sumber)
D. A.

Selasa, 22 Januari 2008

If there's no pain, there's no gain ...

On that day I'm feeling like I experienced something new, though it's another failure story, but there's a huge thing beneath them all.

It was started a long, long ago when a pretty girl got a big surprise, passing all the obstacles to get closer to her dream, step by step she's getting closer until the one step left! She kept dreaming 'bout it and her imagination just took her away to a highest sky she could touch! So finally ... when the hurricane came to destroy her wings, she's very shocked. She'd never ever thought such a disaster would come and take her wings, and soul, away ...

Well ... actually it has a deal with my Monbukagakusho application. But I don't think I can write them all unbearably. Still ... what I'd like to say is that everyone has a dream! Everyone can dream, and don't be afraid to dream as high as you can. If there's no pain, there's no gain. Robert Kiyosaki said you had to take a risk. The bigger the risk, the more valuable the things you can get. That's a little history about my life ... but I don't think I'm gonna stop in where I stand right now ...

No chances will ever come to you, you have to go to them ... If you don't have any chance, try to make a chance. Different time, different place, different chance ...